Cari
Kategori Produk
- AIRY BABY CHAIR (1)
- Alat Bantu Belajar Jalan (1)
- ALL ABOUT FOOT (2)
- artikel (5)
- Baby and Todler Hat (4)
- BABY BOUNCHER DAN CHAIR (1)
- BABY HEALTH AND CARE (5)
- baby safety at home (4)
- BATHROOM (1)
- Botol Susu dan Botol Minum BPA FREE (3)
- Buku (Soft Book dan Hard Book) (3)
- cloth diaper (3)
- EARMUFF (PENUTUP TELINGA) (1)
- Educative and Baby Toys (3)
- JUMPER (2)
- Kaos Kaki (2)
- KOKO 3 IN 1 DAN PECI BALITA (1)
- No. Resi Pengiriman (3)
- PELINDUNG LUTUT (2)
- perlengkapan makan (15)
- PERLENGKAPAN PENYUSUI (6)
- Perlengkapan Renang (8)
- PIYAMA DAN SETELAN GAP (1)
- SANDAL BALITA (1)
- SARUNG DAN PECI BALITA (1)
- SOFT POTTY (2)
- SOLD OUT (7)
- Training Pants (1)
Label:
artikel
Bayi sebaiknya diperkenalkan makanan padat mulai usia 6 bulan.
Tepung Beras umum digunakan sebagai makanan utamanya karena sangat aman dan jarang menimbulkan alergi.
Sebagai MPASI, tepung beras diolah menjadi bubur tepung dan disajikan dengan susu dan buah atau sayur.
Perkenalkan bayi hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2-4 hari untuk memastikan ada tidaknya reaksi alergi terhadap makanan tersebut. Makanan yang sering menjadi pemicu alergi adalah susu, telur, kacang, ikan, kedelai dan gandum
Saat memperkenalkan telur, berikan bagian kuning telur terlebih dahulu, karena putih telur dapat memicu reaksi alergi. Dan telur sebaiknya diperkenalkan setelah usia bayi diatas 1 tahun.
Hindari pemberian garam dan gula. Karena garam dan gula tidak memberikan tambahan nutrisi melainkan akan memperkenalkan suatu standard rasa yang enak pada lidah bayi. Pemberian garam pada makanan bayi justru membuat kerja ginjal bayi menjadi lebih berat. Sedangkan pemberian gula pada makanan atau minuman bayi akan mengakibatkan kerusakan pada gigi saat gigi susu bayi tumbuh.
Sebagai pengganti penggugah selera, berikan kaldu atau berbagai bumbu yang biasa kita pakai (daun salam, seledri, daun bawang, bawang putih, dll).
Madu sebaiknya tidak diberikan pada bayi sampai umur 1 tahun karena madu seringkali dicemari suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran pencernaan bayi. Racun itu dikenal dengan tosin botulinum (infant botulinum)
Tepung Beras umum digunakan sebagai makanan utamanya karena sangat aman dan jarang menimbulkan alergi.
Sebagai MPASI, tepung beras diolah menjadi bubur tepung dan disajikan dengan susu dan buah atau sayur.
Perkenalkan bayi hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2-4 hari untuk memastikan ada tidaknya reaksi alergi terhadap makanan tersebut. Makanan yang sering menjadi pemicu alergi adalah susu, telur, kacang, ikan, kedelai dan gandum
Saat memperkenalkan telur, berikan bagian kuning telur terlebih dahulu, karena putih telur dapat memicu reaksi alergi. Dan telur sebaiknya diperkenalkan setelah usia bayi diatas 1 tahun.
Hindari pemberian garam dan gula. Karena garam dan gula tidak memberikan tambahan nutrisi melainkan akan memperkenalkan suatu standard rasa yang enak pada lidah bayi. Pemberian garam pada makanan bayi justru membuat kerja ginjal bayi menjadi lebih berat. Sedangkan pemberian gula pada makanan atau minuman bayi akan mengakibatkan kerusakan pada gigi saat gigi susu bayi tumbuh.
Sebagai pengganti penggugah selera, berikan kaldu atau berbagai bumbu yang biasa kita pakai (daun salam, seledri, daun bawang, bawang putih, dll).
Madu sebaiknya tidak diberikan pada bayi sampai umur 1 tahun karena madu seringkali dicemari suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran pencernaan bayi. Racun itu dikenal dengan tosin botulinum (infant botulinum)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar